Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat H.Yusron Hadi bersilaturahmi bersama para Asosiasi dan Pelaku Pariwisata Nusa Tenggara Barat bertempat di Ruang Rapat Dinas Pariwisata Provinsi NTB.

Dan yang menjadi tugas kita bersama di masa ini terlebih lagi bersama rekan media yakni pemasaran, karena memang merupakan tugas kita di Provinsi ini adalah penguatan media promosi untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawisata.

Untuk menunjang hal tersebut tentunya kita juga harus memastikan bahwa di setiap destinasi dan seluruh fasilitas penunjang yang ada harus benar-benar dijaga keamanan dan kebersihannya, terlebih lagi bila destinasi kita sudah mendapat sertifikasi CHSE, maka tugas kita harus mempertahankan semua itu benar benar berjalan dengan maksimal.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Ari Garmono pada kesempatannya menyampaikan bahwa tugas utama BPPD adalah promosi, dan untuk tekhnik promosi yang cepat dimasa pandemi ini yakni promosi media Digital, “kami di BPPD sekarang ini sedang menyelenggarakan lomba video pariwisata, dengan begitu pariwisata NTB akan terpromosikan secara otomatis”.

I Ketut Wolini selaku ketua PHRI NTB berharap kedepannya pemerintah dan para pelaku pariwisata dapat bersinergi dengan harmonis dalam mengembangkan pariwisata NTB.

Wakil Direktur Politeknik Pariwisata Negeri Lombok Dr. Farid Sa’id, M.Pd Menyampaikan bahwa pihaknya di akademisi untuk meningkatkan kualitas SDM kepariwisataan, melalui keputusan Menteri Pariwisata membuka pendidikan yang dikhususkan untuk ASN Pariwisata, kami sudah melakukan sosialisasi ke sepuluh Kabupaten/Kota di NTB untuk mengikuti pendidikan di kampus kami, hal ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang siap memajukan pariwisata NTB.

Senada dengan Ketua PHRI dan ketua INCCA NTB juga berharap Dinas Pariwisata NTB dibawah kepemimpinan baru ini mampu menggandeng seluruh element Pariwisata NTB agar bergerak bersama memajukan Pariwisata NTB. Untuk dimasa pandemi ini melihat kesulitan yang ada ia berharap kedepannya pelaku pariwisata dapat diberikan izin untuk menggelar event, karena dengan event kami di pelaku pariwisata dapat bergerak kembali.

Mahdi selaku petugas syahbandar UPP Pemenang Kabupaten Lombok Utara Ditjen Perhubungan Laut menyampaikan bahwa sebelum gempa, arus wisatawan di 3 Gili lebih dari 2000 wisatawan perhari yang tentunya sangat baik untuk perekonomian dan kepariwisataan, namun di masa sekarang ini pasca gempa dan di tambah lagi dengan COVID-19, seluruh sektor pariwisata khususnya 3 Gili ini sangat terpuruk, tentu kami juga berharap kedepannya akan ada program-program terobosan baru untuk meningkatkan kembali eksistensi pariwisata NTB.