Salah satu rangkaian Event Tambora Menyapa Dunia 2015 untuk mengenang 200 tahun meletusnya Gunung Tambora di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat yang puncaknya pada 11 April 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) bekerjasama dengan Kompas Grup menyelenggarakan Seminar Pariwisata yang bertajuk “Mengembangkan Potensi Wisata di NTB untuk Kesejahteraan Bersama” pada 19 Maret 2015 di Hotel Lombok Raya Mataram.
Seminar yang diikuti lebih kurang 200 peserta dengan menghadirkan pembicara Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pusat Hariyadi Sukamdani, Deputi Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Himawan Hariyoga, dan Akhmad Saufi dari Universitas Mataram.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan perlunya branding dan pencitraan dalam pemasaran product pariwisata. MENGUTAMAKAN YANG UTAMA merupakan kata kunci untuk keberhasilan suatu pembangunan. “Pariwisata adalah BISNIS, bekerja harus ada perencanaan dan analisa yang matang, dan juga kita harus pokus pada produk-produk yang memiliki dayasaing tinggi untuk dijual”, demikian papar Arief Yahya.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur NTB Moh. Amin mengatakan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 11 Tahun 2014 saya minta dicabut karena akan memperpuruk kepariwisataan nasional, termasuk NTB. Surat Edaran itu berisi larangan bagi instansi pemerintah untuk melakukan kegiatan di hotel.
Lebih lanjut Wakil Gubernur menegaskan bahwa dampak dari Surat Edaran tersebut antara lain banyak manajemen hotel yang merumahkan karyawannya. “Kalau ada regulasi pemerintah pusat yang tidak pro rakyat, perlu ditinjau kembali.
Panduan lengkap pelaksanaan event Tambora Menyapa Dunia 2015, dapat di download DISINI