Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali menggelar Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) yang akan di rangkai dengan beragam kegiatan di dalamnya, namun pelaksanaan tahun ini di sesuaikan dengan keadaan masyarakat pasca gempa yang melanda pulau lombok beberapa waktu lalu, pelaksanaan Opening Ceremony BPLS tahun ini bertepatan dengan peringatan HUT RI yang ke-73 dan dirangkai dengan Tasyakuran dan Dzikir bersama untuk lombok bangkit.

Perubahan konsep dilakukan dalam event Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) 2018 yang akan berlangsung pada 18 Agustus-23 September. Perubahan konsep ini dilakukan mengingat Pulau Lombok masih dalam pemulihan pasca gempa.

Opening Ceremony BPLS ini dibuka secara simbolis oleh Wakil Gubernur H.Muhammad Amin, SH, M.Si dan Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III, Ricky Fauzian. Dalam sambutannya H. Muhammad Amin, SH, M.Si selaku wakil gubernur menyampaikan bahwa lombok harus bangkit dari situasi saat ini. Dengan adanya event Bulan Pesona Lombok Sumbawa ini diharapkan kepercayaan dari wisatawan dapat kembali dan senang berkunjung kembali ke NTB khususnya Lombok, ucap Amin. Acara ini juga dirangkai dengan kegiatan lelang beberapa lukisan yang nantinya hasil lelang tersebut akan di gunakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa.

Salah satu perubahan dilakukan pada acara pembukaan, opening ceremony akan diisi NTB Berdzikir untuk Lombok Bangkit. Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Stakeholder Pariwisata NTB harus segera membangkitkan kembali sektor pariwisata dengan cara yang sesuai kondisi masyarakat.

“Kini pariwisata NTB harus segera bangkit. Lewat BPLS, pariwisata NTB akan segera menggeliat kembali. Namun, kegiatannya disesuaikan dengan kondisi masyarakat,” ujarnya, Jumat (17/8/2018).

Arief Yahya menjelaskan, tidak ada kegiatan berfoya-foya atau pesta seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Masyarakat akan diajak untuk berdoa untuk kebaikan Lombok,” ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Lalu Mohammad Faozal, menjelaskan secara lebih lanjut tentang perubahan konsep tersebut. “Kita me-redesain lagi even BPLS sesuai dengan psikologis masyarakat yang terdampak bencana gempa. Contohnya, saat pembukaan, kita gelar dengan NTB Berdzikir untuk Lombok Bangkit,” kata dia, Jumat (17/8/2018).

Menurut Kadispar Prov. NTB, BPLS akan dilaksanakan di empat lokasi berbeda, yaitu di Sembalun, Senaru, Tiga Gili, dan Kota Mataram.

“Bentuk acaranya berupa trauma healing, untuk kegiatan lainnya kita juga akan padukan dengan aktivitas-aktivitas yang bisa membuat masyarakat Lombok terhibur dan bisa bangkit keluar dari rasa trauma akibat bencana gempa ini,” ujarnya.

Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I, Hendry Noviardi, membenarkan perubahan konsep BPLS.

”Dalam situasi seperti ini, saat masyarakat sedang dilanda musibah, festival ini akan bersentuhan dengan recovery. Tidak ada berfoya-foya. Untuk itu, pembukaan juga diisi dengan acara istighosah. Kemenpar akan menghadirkan ustaz-ustaz maupun artis yang diharapkan mampu menjadi motivator untuk Lombok bangkit,” ucapnya.

Ebit G Ade
Ebit G Ade Turut Meriahkan Opening Ceremony BPLS 2018

Rencananya, pembukaan akan digelar di halaman Kantor Gubernur NTB. Selain doa bersama, kegiatan lain yang akan dilakukan adalah musik charity. Bintang tamunya adalah penyanyi legendaris, Ebiet G Ade.

“Musik yang ditampilkan berupa Hadrah/Marawis dan akustik. Puncaknya akan dilakukan doa dan istighosah NTB berdoa dan bangkit,” kata Hendry.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III, Ricky Fauzi, yakin pariwisata Lombok akan segera bangkit.

“Melalui event BPLS, pariwisata Lombok akan segera pulih. Untuk itu, BPLS dikonsep dengan sangat matang. Kita ajak seluruh masyarakat untuk berdzikir dan berdoa. Kita ajak mereka untuk bangkit,” ujarnya.