Dihadapan masyarakat, Gubernur yang populer disapa Bang Zul tersebut menyampaikan bahwa, kedatangannya bersama rombongan tidak lain untuk menyambung silaturrahim dengan masyarakat, khususnya di Lombok Utara.

“Alhamdulillah, dalam kondisi bagaimanapun, silaturrahim harus tetap berjalan, jangan sampai pas ada yang diinginkan, baru datang ke masyarkat,” ungkap Bang Zul pada Ahad, 31 Januari 2021.

Di Desa Sambik Elen ini, lanjut bang Zul, harus tetap mempertahankan adat istiadat yang selama ini telah terjaga. Jangan sampai adat istiadat tersebut berubah seiring perkembangan zaman. “Adat istiadat di desa ini harus kita jaga bersama, saya bangga dengan keramahan masyarakat Bayan, Lombok Utara,” Tambah Bang Zul yang baru saja nginap di rumah warga di Dusun Mandala.

Desa Sambik Elen diambil nama sebuah pohon yang tumbuh di atas batu yang tempatnya tidak jauh dari Kantor desa, konon katanya jika kita berteduh dibawah pohon kesambi tersebut angin terasa bertiup sepoi-sepoi(elen) sehingga terasa mengantuk dan tertidur. Oleh karena itu karena sejuk/elen di atas batu dan dibawah pohon kesambi yang sejuk maka desa tersebut dinamakan dinamakan Sambik Elen.

Di Desa Kami dihuni oleh 1.226KK dengan 3903 Jiwa. Kegiatan perekonomian masyarakat setempat sebagian besar adalah sebagai petani peternak dan diantara mereka ada beberapa yang menjadi pedagang yang membeli hasil pertanian mereka. Biasanya para penduduk disambing berkebun juga memelihara hewan ternak berupa kerbau, sapi, kambing dan unggas. Namun demikian tarap hidup masyarakat masih sangat rendah. ujar Kepala Desa Sambik Elen

Ada beberapa hal yang kami butuhkan guna pengembangan Desa ini diantaranya Infrastruktur desa berupa pengaspalan jalan sepanjang 20km berikut dengan drainase, kemudian kami membutuhkan 100 rumah tahan gempa, dan dana bantuan langsung tunai telah mencover sebanyak 430KK dari 1.226KK yang ada di Desa kami ini, lanjut kepala Desa Sambik Elen.

Tantangan suku bangsa sasak kedepan pada derasnya arus globalisasi yang ditandai dengan semakin mudahnya dengan kita didatangi banyak org, semakin mudah nya kita disapa org. untuk mengahdapi semua itu ada yang bisa kita ubah dan tetap yang dipertahankan yaitu adat istiadat yang bagus, silaturahmi yang tetap dipertahankan.