Kamis, 03 Desember 2020 – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat H.Lalu Moh Faozal menerima Kunjungan ambassador Pariwisata NTB di kantor Dispar NTB. Kunjungan ini bertujuan untuk menambah wawasan terkait perkembangan pariwisata ntb yang akan terus di dikembangkan dan di promosikan secara maksimal ke kancah Nasional dan Internasional.

Dalam Sambutannya, Kadispar NTB mengatakan bahwa kunci pengembangan pariwisata NTB adalah SDM, Destinasi, Marketing, Konektivitas tanpa adanya SDM yang unggul khususnya di bidang pariwisata maka pengembangan yang lain tidak akan berjalan secara optimal, oleh karenanya SDM itu sangatlah penting.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat yang harus dipenuhi industri saat melakukan transformasi, termasuk saat membangun atau mengembangkan destinasi wisata. Peran SDM sebagai motor penggerak industri pariwisata, pencipta produk industri pariwisata, dan sebagai penentu daya saing industri pariwisata.

NTB sebagai salah satu provinsi yang menetapkan Desa Wisata sebagai Prioritas dalam pengembangan pariwisata jauh sebelum terjadinya pandemi, sekarang ini destinasi jualan selama pandemi covid-19 adalah destinasi Outdoors salah satunya desa wisata.

Di masa pandemic ini semua destinasi yang dijual harus berstandar CHSE (Cleanes, Health, Safety,Environtment) dan semua itu sudah ditetapkan menjadi aturan baku yang harus dijalankan.Pembangunan pariwisata tidak bisa berjalan sendiri, harus dilakukan secara bersama terlebih lagi di tahun 2021 nanti kita akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP di Kawasan KEK Mandalika, untuk itu kita sangat membutuhkan SDM yang mampu mengambil peran dalam pelaksanaan event tersebut agar tidak menjadi penonton di daerah kita sendiri Ujar Faozal.

Saat ini 920 homestay sedang dikembangkan dikawasan lingkar mandlika guna menunjang persiapan MOTOGP 2021 dan disinilah peran kita bersama untuk memberikan informasi kepada dunia bahwa kami siap menerima wisatawan dengan keanekaragaman destinasi, budaya dan tradisi yang kita miliki.