T43Setelah ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung Tambora pada 11 April 2015 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di lokasi puncak acara Tambora Menyapa Dunia 2015 di Padang Savana Desa Doro Ncanga Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat, kini Gunung Tambora mulai berbenah untuk mempersiapkan diri menuju Geopark Nasional. Aksipun dimulai, dokumen-dokumen yang diperlukan mulai dipersiapkan, seperti dosier dan dokumen lainnya. Rencana aksi dan panitia pendukung telah ditetapkan untuk mensukseskan Gunung Tambora menjadi Geopark Nasional.

Seperti diketahui bahwa sebelum ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung Tambora, kawasan ini merupakan Kawasan Konservasi dibawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat. Setelah menjadi Taman Nasional Gunung Tambora maka pengelolaannya nanti akan beralih ke instansi pengelola Taman Nasional Gunung Tambora, seperti halnya Taman Nasional Gunung Rinjani.

Kawasan Taman Nasional Gunung Tambora ini merupakan salah satu Kawasan Startegis Pariwisata Daerah (KSPD) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) dan merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Ripparnas).

Potensi yang dimiliki Kawasan Tambora ini juga tidak kalah dengan kawasan-kawasan lain di Nusa Tenggara Barat. Sebagai Icon Pulau Sumbawa khususnya dan sebagai salah satu ICON Nusa Tenggara Barat setelah Gunung Rinjani, tentunya memiliki potensi-potensi pada sektor pariwisata yang sangat luar biasa dan sangat berpeluang besar untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi pariwisata andalan Nusa Tenggara Barat yang memiliki dayasaing dengan destinasi-destinasi lain di tingkat nasional dan dunia.

Potensi alam yang dimiliki dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata yang tidak kalah menarik sekaligus menantang. Memiliki jalur trekking dari dua arah, dari arah Dompu melalui Doro Ncanga dan dari arah Bima melalui Pancasila menuju Puncak Tambora. Jalur-jalur ini telah ditata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama-sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu dan Bima. Daya tarik lainnya seperti wisata adventure, wisata minat khusus, wisata geologi, wisata budaya dan daya tarik lainnya dapat dijadikan modal untuk menjadikan Gunung Tambora dapat bersaing dengan destinasi lainnya di Indonesia.

MARI BERSAMA-SAMA KITA PERJUANGKAN DAN KITA SUKSESKAN GUNUNG TAMBORA MENUJU “GEOPARK NASIONAL”………….SEMOGA.