Pasca Gempa Bumi yang melanda pulau lombok tidak menyurutkan tekad masyarakat untuk terus mengembangkan kepariwisataan di Nusa Tenggara Barat khususnya pulau lombok.
Salah satu langkah pemulihan pariwisata yang dilakukan pascagempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menyiapkan beberapa event wisata untuk menggaet wisatawan kembali berkunjung ke sana.
Salah satu Event yang digelar melalui Dinas Pariwisata Lombok Barat, yaitu Festival Pesona Senggigi 2018. Festival bertema Rowah Asuh Gumi ini berlangsung pada 21-22 September 2018 dan dipusatkan di Pasar Seni Senggigi.
Masyarakat NTB khususnya Lombok Barat dilanda gempa yang akibatnya industri pariwisata sempat mati suri. Dengan kegiatan ini kita siap bangkit kembali dan membangun industri pariwisata lebih maju lagi,” kata Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid saat membuka Festival Pesona Sengigi, Sabtu (22/9/2018).
Pembukaan diawali dengan zikir dan doa. Harapannya untuk menghilangkan bala dengan harapan Lombok dapat segera pulih dan bangkit kembali. Festival Senggigi dengan tema Rowah Asuh Gumi ini kita roah (selamatan) untuk mohon ampun dan minta maaf kepada Allah SWT dan menyampaikan kepada Allah SWT bahwa kita siap kembali merubah diri menjadi lebih baik lagi,” tambah Fauzan.
Gambar : Kesenian Gendang Beleq
Untuk menghibur masyarakat sekaligus sebagai trauma healing, Festival Senggigi dikemas dengan balutan budaya khas Lombok. Mulai dari bazar, festival tari daerah, aneka lomba, atraksi dan hiburan.
Ditambahkan Fauzan, event selanjutnya yang disiapkan Pemkab Lombok Barat antara lain, Mekaki Marathon yang akan digelar 28 Oktober 2018 mendatang. Untuk Mekaki Marathon 2018 akan dilaunching bersama Menteri Pariwisata saat Car Free Day 30 September mendatang di Jakarta.
Soft launchingnya sendiri sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu. Saat ini ribuan runners sudah terdaftar dan siap kembali menaklukan jalan di pesisir pantai Mekaki, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.
Selanjutnya, Pemkab Lombok Barat akan kembali menggelar Senggigi Jazz di bulan November dan ditutup dengan Ritual Budaya Perang Topat.
“Besok saya minta agar Perang Topat selain menyampaikan sinyal bahwa Lombok Barat aman, damai dan kaya dengan budaya. Kami ingin agar beri sinyal ke dunia luar bahwa Lombok Barat sangat mencintai dan menghormati kebhinekaan,” tandasnya.
Seluruh rangkaian event yang disiapkan Pemkab Lombok Barat menjadi genderang kebangkitan pariwisata di NTB khususnya Lombok Barat. Diharapkan masyarakat dapat membantu pemerintah bersama-sama membangun Lombok seperti sediakala.