Pegelaran seni tari dalam Festival Bau Nyale 2021 dan Gernas BBI Bulan Belanja Buatan NTB, di Hotel Novotel, Kuta Mandalika, Lombok Tengah.

Meski digelar dalam suasana berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Festival Pesona Bau Nyale 2021 yang dirangkai dengan Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digelar di kawasan wisata The Mandalika, Lombok Tengah, diharapkan menjadi moment bangkit untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif NTB.

Hal ini terungkap dalam dialog ekonomi kreatif, dalam rangkaian Festival Pesona Bau Nyale 2021 dan Gernas BBI, Jumat sore (5/3) di sea view garden Hotel Novotel, Kuta Mandalika, Lombok Tengah.

Dialog dihadiri Assisten II Setda Provinsi NTB, Ir H Ridwansyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Heru Saptaji, Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah, Kepala Dinas Pariwisata NTB H Lalu Moh Faozal, dan Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro.

Assiten II Setda Provinsi NTB, Ir H Ridwansyah bersama Kepala BI NTB Heru Saptiaji, Wabup Lombok Tengah HM Nursiah dan Kadispar NTB H Lalu Moh Faozal, dalam kegiatan dialog kreatif di Hotel Novotel, Kuta Mandalika, Lombok Tengah.

Kegiatan digelar secara hybrid dan disiarkan online melalui jejaring media sosial. “Kegiatan ini hendaknya bisa menjadi moment untuk membangkitkan semangat kolektif, terbangun sinergitas antar pihak untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif NTB, di masa pandemi ini,” kata Assisten II Setda Provinsi NTB, Ir H Ridwansyah.
Ridwansyah mengatakan, selain fokus pada penanganan pandemi dari sisi kesehatan, Pemprov NTB juga senantiasa melakukan program dan mencari formulasi untuk penanganan dampak pandemi dari sisi ekonomi masyarakat.

Dua hal ini terus dilakukan dengan selalu mengacu pada standar protokol kesehatan dan aturan-aturan lainnya di masa pandemi.

“Pemerintah tetap fokus menangani pandemi dan mendorong percepatan vaksinasi. Dan di sisi lain sektor ekonomi masyarakat juga kita perhatikan, meski dalam kondisi yang berbeda saat ini di masa pandemi,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal menjelaskan, seremoni puncak Festival Bau Nyale 2021 dan rangkaiannya tahun ini dilaksanakan dengan warna berbeda karena pandemi Covid-19. Namun, hal ini tak mengurangi semangat kegiatan untuk mendorong kembali bergeliatnya sektor pariwisata di NTB.

“Jadi tahun ini Festival Pesona Bau Nyale dilaksanakan secara hybrid. Setiap kegiatan dilakukan dengan virtual atau online. Begitu pun dialog kreatif yang dirangkai dengan Gernas BBI, khususnya untuk Bulan Belanja Buatan NTB yang kita gelar bersama Bank Indonesia,” katanya.

Dialog kreatif di Hotel Novotel mengangkat  tantangan dan peluang industri UMKM dan Ekraf NTB di masa pandemi. Pemanfaatan teknologi digital dinilai menjadi salah satu solusi untuk bisa tetap bersaing di tengah masa sulit pandemi saat ini.

Kepala Bank Indonesia NTB, Heru Saptaji mengatakan, salah satu produk NTB yang kini mulai berbangga di pasaran nasional ialah kain tenun. Keberagaman motif dan corak tenun khas NTB, juga terus didorong mengisi industri fashion.

“Sehingga dalam rangkaian BBI ini juga diisi dengan fashion show busana berbahan tenun NTB. Ini dilakukan untuk menunjukan komitmen NTB sebagai sentra industri muslim fashion,” katanya.

Menurutnya, kegiatan BBI untuk Bulan Belanja Buatan NTB akan dilakukan satu bulan penuh. Beragam produk UMKM dari NTB akan dipamerkan dalam kegiatan ini.

Bank Indonesia juga memfasilitasi Businnes Macthing yang mempertemukan pelaku UMKM dengan para buyers dari luar daerah. Semua dilaksanakan secara hybrid melalui virtual, dan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat.

“Melalui moment ini kami mengajak, mari kita tingkatkan kecintaan terhadap produk lokal dengan membeli produk lokal. Setiap rupiah yang kita keluarkan untuk produk lokal akan sangat mendukung perkembangan industri UMKM dan Ekraf di daerah ini,” katanya.

Sumber : MandalikaPost