Bertempat di ruang rapat Sekda NTB, diskusi penguatan rantai pasok industri parekraf ini dipimpin langsung oleh Asisten 1 Setda NTB, Baiq Eva Nurcahyaningsih pada Rabu (22/12). Diskusi yang diinisiasi oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf ini turut dihadiri oleh Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi, PHRI dan IHGMA.
Dalam diskusi ini Direktorat Manajemen Industri Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf berkesempatan menyampaikan paparan mengenai tindak lanjut fasilitas penguatan rantai pasok yang pernah dibahas sebelumnya serta diskusi persiapan menyambut MotoGP 2022. Kemenparekraf menekankan dalam diskusi ini bahwa penguatan yang akan dilakukan harus bersifat sustainable bagi pariwisata. Sehingga diharapkan pemerintah harus memiliki data base yang kuat agar rencana penguatan rantai pasok di Mandalika dapat terlaksana dengan tepat.
Pada kesempatan ini, Asisten 1 Setda NTB juga mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah mempersiapkan pergub Bela Beli Produk Lokal, ini adalah bentuk keberlanjutan yang diharapkan dapat menguatkan potensi ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Barat. Selain itu, penandatanganan kerjasama juga telah dilakukan bersama asosiasi untuk mempermudah produk lokal dalam proses pendistribusian penjualan kepada wisatawan dengan harapan melalui kerjasama tersebut pangsa pasar dari pelaku ekonomi kreatif juga semakin luas dan pengelola akomodasi (hotel) dapat menerima manfaat lainnya.
Pada kesempatan lainnya, Fadjar Hutomo selaku Kepala Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf juga menegaskan bahwa harus ada sinergitas antar OPD untuk mengkurasi pelaku ekonomi kreatif di NTB agar penguatan rantai pasok industri parekraf dapat segera dilakukan mulai dari persiapan, bimtek, hingga pendampingan lanjutan.