MATARAM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memfasilitasi kerjasama pariwisata antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pemerintah Provinsi Bali.

Hal itu terungkap dalam kegiatan “Business Gathering Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Provinsi Nusa Tenggara Barat” dan “Penandatanganan Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Provinsi Bali”.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menyambut baik inisiasi kedua provinsi tersebut.

“Kemenparekraf menyambut sangat positif inisiatif kedua provinsi ini. Mengapa, karena kerja sama ini sangat strategis,” kata Vinsensius Jemadu.

Pria yang karib disapa VJ ini menilai pertama, dari posisi kedua provinsi ini dalam konteks pariwisata merupakan lokomotif pariwisata Indonesia. Bali sebagai zona mega hub dan NTB sebagai destinasi pariwisata super prioritas.

“Kita tahu bahwa banyak sekali wisatawan domestik maupun mancanegara yang melakukan perjalanan dengan twins destination Bali-NTB, sehingga kedua provinsi ini melihat bahwa ada potensi yang sangat luar biasa yang bisa dikembangkan,” ujar VJ.

Apalagi, pasca-pandemi ada kecenderungan permintaan untuk berwisata yang semakin intensif. VJ juga menilai Bali amat kuat dengan kekuatan budaya dan alamnya sedangkan NTB dengan kekuatan wisata alamnya, budaya dan religinya.

“Masing-masing punya kelebihan. Kedua provinsi ini sudah melakukan kerja sama, yang saling mengisi. Apa yang tidak ada di Bali mungkin bisa diisi yang ada di NTB, Kemenparekraf Berharap kerjasama ini menjadi tamplate untuk provinsi-provinsi lainnya menjadi contoh yang bisa di ikuti oleh provinsi yang lainnya,” kata VJ.

Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat, siap mendukung kegiatan yang disesuaikan dengan kegiatan yang ada dengan tugas dan fungsi nya membawa pelaku pariwisatanya.

“MoU kali ini dalam rangka menidaklanjuti bagaimana kerja sama di sektor pariwisata ini untuk terus dikembangkan,” kata Taufik.

Saat ini, ia melanjutkan, dalam rangka pematangan kerja sama tersebut rombongan dari NTB telah bertolak ke Bali untuk pembahasan detail.

“Rencana kerja sama meningkatkan kembali bukan hanya sektor pariwisata, sekaligus menggerakkan ekonomi daerah NTB dan Bali. Bagaiman caranya ekonomi kembali bergerak, ada penggeliatan. Dan yang akan ditindaklanjuti dalam berbagai kegiatan-kegiatan pariwisata ke depannya,” papar Taufik.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal berharap kerja sama kedua provinsi ini dapat kembali meningkatkan kunjungan wisatawan yang terdampak pandemi Covid-19.

“Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggeliatkan kembali sektor pariwisata yang terdampak Covid-19,” ujar Faozal.

Nantinya, ada sejumlah kegiatan yang digagas dalam kerja sama tersebut. Detail kerjasama akan dibahas pada waktu berikutnya bersama dengan pelaku industri pariwisata.

“Nanti akan ada pertemuan lebih detail membahas turunan kerja sama tersebut. Hari ini kita juga diskusikan bersama di Mandalika,” kata dia.